BAB III
KESADARAN BERBAHASA
3.1 Pengertian
Kesadaran
berbahasa ialah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa
dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa
itu.
Jadi dengan definisi ini terdapat ciri-ciri
:
![*](file:///C:/Users/EEEPC1%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/EEEPC1%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/EEEPC1%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/EEEPC1%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
3.2 Tanggung Jawab terhadap Bahasa dan Berbahasa
Tiap orang menguasai paling sedikit satu
bahasa disebut monolingual. Orang yang menguasai dua bahasa disebut
bilingual atau dwibahasawan, sedangkan yang menguasai lebih dari dua bahasa
disebut multilingual.
Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu
bahasa dan pemakaian bahasa adalah:
a. selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b. tidak merasa senang melihat orang yang
mempergunakan bahasa secara serampangan
c. memperingatkan
pemakai bahasa kalau ternyatat ia membuat kekeliruan
d. tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal
yang berhubungan dengan bahasa
e. dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
f. berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa
tersebut
g. bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan
bahasa.
3.3 Sikap terhadap Bahasa dan Berbahasa
Tiap bahasa adalah penjelamaan yang unik
dari suatu kebudayaan yang unik…(St. Takdir Alisyahbana dalam Amran Halim I.
Ed, 1976 : 40).
Hal ini dapat dlihat dari bahasa yang digunakan oleh
orang pedesaan dibandingkan dengan orang yang tinggal di perkotaan.
Harimurti
Kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa BI dipergunakan untuk keperluan –
keperluan resmi, yaitu dalam :
1. komunikasi resmi
2. wacana ilmiah
3. khotbah, ceramah dan kuliah
4. bercakap - cakap dengan orang yang dihormati.
Sikap bahasa dan berbahasa dapat dilihat
dari dua segi, yakni:
a. sikap positif
b. sikap negative
3.4 Rasa Memiliki Bahasa
Sikap positif terhadap bahasa atau
berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa. Maksudnya bahasa sudah
dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara.
Dengan kesadaran bahasa diharapka timbul
rasa memiliki bahasa.
Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus
bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi.
3.5 Partisipasi dalam Pembinaan Bahasa
Perasaan memiliki bahasa menimbulkan
tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan pribadi
atau kegiatan kelompok. Bukti keikutsertaan itu terutama dari pemakaian bahasa
yang tertib baik dari segi pembicaraan maupun tulisan.